Jadi, hal pertama siapin bahan mentah(gambar) entah hasil jepretan sendiri atau bisa memanfaatkan foto yang tidak berhak cipta atau disebut Free For All (bebas digunakan semua orang). Kalo udah punya bahannya, yuk langsung aja kita eksekusi.
Pertama-tama masuk dulu ke software lightroomnya, kemudian lakukan import dan pilih bahan yang udah kamu siapin sebelumnya.
Nah itu penampakan dari foto yang udah aku import, bahan ffa nya si gondes kalo nggak salah(udah lama banget soalnya). Pertama, aku mengedit bagian temperature dan tint nya, bisa dilihat perbedaan sudah mulai terlihat jelas.
Temperature dan tint berperan sangat signifikan, hampir seluruh bagian aspek foto akun ikut berubah jika panah di bagian yang aku sebutkan tadi digeser sedikit saja. Lanjut ke bagian exposure dan contrast, kamu mungkin udah sering mendengar atau menemukan keduanya pada aplikasi-aplikasi mengedit serupa. Kalian pun pasti udah ngerti apa kegunaan dari exposre dan contrast tadi.
Highlight dan shadow juga bagian yang penting untuk menyelaraskan cahaya pada gambar. Ketika panah pada highlight digeser ke kanan, maka foto akan menjadi terang dan sebaliknya. Kalo untuk bagian shadow dapat membantu mengurangi bayangan atau justru mempertegas kegelapan warna dari bayangan tersebut.
Kamu juga bisa mengatur garis kurva tapi jangan berlebihan, tentukan dulu mau memakai berapa point. Kali ini aku menggunakan dua titik kurva, dan lengkungannya tidak terlalu extreme. Gunakan saja seperlunya, sebab apabila kamu masih belum tahu betul fungsi dari kurva ini justru nanti akan merusak gambar.
Turun sedikit ke bagian HSL. Apa itu HSL? Hue, Saturation, dan Luminance. Ketiganya mempunyai fungsi yang berbeda. Ketika kamu menggeser panah-panah warna pada bagian Hue, warna tersebut nantinya juga akan ikut berubah. Hue ini bisa kamu gunakan untuk menghidupkan sebuah warna.
Saturasi berfungsi mempertegas atau mematikan warna yang tidak diperlukan. Saat kamu ingin menonjolkan beberapa warna saja, untuk bagian lainnya bisa disetting -100. Tapi hindari menset warna di angka 100+, karena bisa menyebabkan area warna tersebut pecah dan hasilnya pun tidak maksimal.
Luminance memperjelas tinggi rendahnya sebuah cahaya. Menggeser anak panah tiap warna di luminance seperlunya saja, kalo tidak ingin foto tersebut menjadi pecah. Perlu diketahui setiap warna juga mempunyai tugas yang berbeda, seperti merah dan orange biasanya mempengaruhi area sekitar kulit. Untuk warna lainnya bisa kamu pahami sendiri dengan melangsungkan praktek.
Mau lihat penampakan akhir foto yang udah aku setting sedemikian rupa?
Bisa kamu lihat perbedaan yang sangat mencolok sebelum dan sesudah aku edit. Menurutku pribadi, tone tersebut belum dapat feel sepenuhnya. Aku harus masih banyak belajar lagi, biar ke depannya lebih mengerti tiap detail fungsi tools yang ada pada software lightroom.
Tidak ada komentar