Baca juga : Peluang Bisnis Potensial untuk Warga DesaAtau kamu menjadi salah satu pelanggan setia dari brand-brand yang aku sebutin barusan. Mungkin saja iya, terlebih jika kamu kaum millennial.
Pernah nggak, terlintas dipikiran kamu. Gimana sih biar punya brand clothing sendiri, biar bisa sukses, dapat duit, dikenal banyak orang, dan buat modal nikah.
Pasti pernah, cuma kalian bingung harus mulai semuanya dari mana. Masih sekedar niat polos seperti bayi yang masih imut.
Tenang, aku bakal kasih tau langkah apa saja yang bisa kamu lakukan untuk memulai bisnis ini.
Kalo nggak punya modal, apa masih bisa? tetep bisa, jangan jadiin modal sebagai penghalang usaha awal kamu.
Yuk simak, langkah-langkahnya!
Mumpung muda, maksimalin lah. Jangan buang-buang waktu, uang, dan tenaga kamu untuk hal-hal negatif. Kayak, nongkrong-nongkrong nggak jelas, mabuk-mabukkan, judi, dan tindakan lainnya yang bikin kantong kamu semakin tipis.
Pengen nikah kan? yuk, usaha dari sekarang. Biar segala impian kamu bisa diwujudin. Biar bisa mandiri, bantu keuangan di rumah. Dan berbagi ke sesama. Jangan lupa juga ibadah, biar berkah.
Cara Membuat Brand Clothing Sendiri
1. Tentukan Tema/Brand Kamu SendiriTema ini mencakup segalanya. Seluruh perjuangan dan usaha kamu di mulai dari sini. Buatlah nama brand yang mudah diingat, menarik, dan keren.
Dengan begitu, saat usaha kamu mulai meningkat. Para pelanggan akan terus membicarakan dan menyebutkan nama brand kamu ke teman/rekan terdekatnya. Nambah lagi deh pelanggan.
Selanjutnya, pilih konsep desain untuk T-shirt yang akan dirilis. Mulai aja dulu dari jualan kaos. Karena modal lebih minim dan gampang ketimbang jualan yang lain. Kayak sepatu atau tas.
Gunakan konsep yang berbeda, punya karakter, menarik, serta unik. Biar jadi pembeda dan menjadi alasan kenapa konsumen harus berbelanja produk kamu.
2. Siapkan Modal
Ini nih, yang sering menjadi penghambat utama para wirausaha untuk segera mengambil aksi. Terkendala modal, aku nggak punya modal, dan beberapa kalimat lain yang membuat mimpi kamu terkubur.
Kalo nunggu punya modal, bakalan ada berapa brand yang sudah berhasil mencuri ide kamu, kesempatan kamu, pelanggan kamu. Pikirin sendiri deh.
Terus solusinya gimana?
Ya kamu bisa mulai dari mana aja sih. Misal, nabung deh, atau nggak pinjem duit sama orang tua, tetangga, temen, atau pasangan. Asal jangan nyuri aja. Nggak berkah ntar.
3. Pilih Konsep Design untuk Produk yang Dijual
Modal udah, tema juga. Sekarang, kamu pikirin gaya desain seperti apa yang akan diusung. Paling penting desain kamu punya ciri khas. Kalo kamu ngambil desain dari brand-brand ternama. Bukannya bikin brand kamu tambah maju, yang ada nyungsep.
Aku nggak punya bakat ngedesain. Udah punya bakat, eh alat nya nggak lengkap. Dan kumpulan alasan lainnya.
Kamu bisa mulai mencari desainer-desainer yang emang khusus menerima orderan untuk desain clothing. Banyak kok yang jual hasil-hasil desainnya di sosial media. Kalo perlu kalian sewa mereka untuk kerja sama jangka panjang.
Satu lagi, jangan bikin desainer kamu jadi puyeng dengan banyaknya permintaan revisi yang berulang. Jelaskan di awal untuk konsep yang akan dibangun, cukup sekali dan pastikan mereka sudah menangkap maksud kamu.
4. Cari Vendor Buat Produksi/Sablon
Setelah 3 point tadi dilakukan, baru kamu mulai mencetak kaos agar bisa di pasarkan. Cari vendor sablon yang udah terkenal dan harga terjangkau.
Biasanya mereka juga menyiapkan berbagai macam bahan kaos yang bisa kamu tentukan sendiri. Kalo pun nggak disediakan, kamu bisa order di pabrik-pabrik pembuatan kaos polos. Biar meminimalisir pengeluaran.
Usahakan ketemu langsung dengan si pemilik tempat sablon yang kalian pilih. Kamu juga harus melihat, hasil dari sablon mereka, kualitasnya, cara kerja, biaya, lama produksi. Semua harus kamu tanyakan sampai benar-benar jelas.
Baca juga : Peluang Bisnis Sampingan Bagi Pekerja KantorKalau pun, di kota kamu nggak ada vendor yang bisa diandalkan. Kamu bisa cari melalui online. Cari yang terpercaya, jangan asal kontek aja. Kalian lihat hasil-hasil mereka melalui instagram. Atau dari brand-brand lain yang sudah memakai jasa mereka lebih dulu.
Temukan feedback-feedback positif dari para pelanggannya. Baru deh kamu teken dengan vendor tersebut.
5. Penjualan/Memasarkan Produk
Yang namanya bisnis, ya harus di pasarkan. Nggak perlu door to door juga. Cara itu udah jadul. Manfaatin dong ponsel yang kamu punya.
Kan udah banyak tuh, sosial media yang bisa dipake buat jualan. Instagram, Facebook, Youtube, Bigo kalo perlu sekalian.
Market place juga bisa kamu coba tuh, untuk menggenjot pemasukan. Tokopedia, Shopee (biar gratis ongkir untuk saat ini masih berlaku), Bukalapak, Lazada, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Terus pedalami mengenai teknik-teknik penjualan untuk meningkatkan income. Jangan merasa cepat puas. Kalo penghasilan udah berlipat-lipat, kamu gunakan saja buat buka cabang di kota-kota lain. Biar para pelanggan lebih mudah untuk menjangkaunya. Karena nggak semua orang suka belanja lewat online.
Tidak ada komentar